Wednesday, February 10, 2016

Cerita : Pahami Iman Belajar Yakin

Jadi gini…

Suatu ketika di suatu daerah terjadi kemarau yang sangat panjang. Hampir 2 tahun hujan tak kunjung turun. Sumur-sumur menjadi kering, gagal panen, ternak kehausan, cadangan makanan menipis. Semua adalah efek dari kemarau yang sangat panjang ini. Berbagai upaya telah dilakukan masyarakat untuk terus dapat bertahan hidup sembari menunggu turunnya hujan. Setiap hari mereka berdoa agar hujan segera turun.


Di ujung rasa putus asa masyarakat berkumpul di sebuah tempat. Mereka berdikusi untuk mencari solusi atas bencana kekeringan yang melanda daerah mereka. Hasil dari diskusi menyepakati untuk meminta nasihat kepada seorang ulama. Maka, berbondong-bondonglah mereka menuju kediaman ulama tersebut.

Setelah melakukan long march beramai-ramai sampailah mereka di depan rumah sederhana. Tidak terlalu besar, juga tidak terlalu kecil. Namun di dalamnya  ada seseorang guru yang bijaksana.

“Assalamu’alaykum…”, seru salah seorang perwakilan dari warga.

“Wa’alaykumussalam…”, Jawab seorang tua setelah membuka pintu depan rumah. Itulah ulama yang disegani para warga di desa ini. Pakaiannya biasa-biasa saja tetapi selalu terlihat bersih dan rapi. Wajah-nya pun mulai menua, tapi terpancar aura yang mempesona setiap jiwa. Dengan rasa penasaran Sang Kyai bertanya.
  
“Ada apa gerangan kalian beramai-ramai datang kemari ?”

“Kyai… desa kami sedang mengalami kemarau panjang, hampir dua tahun ini hujan tak kunjung datang. Sumur-sumur kering, Sawah gagal panen, ternak-ternak kami kehausan, cadangan makanan mulai menipis. Tolong doakan kami Kyai, agar Allah SWT segera menurunkan hujan !”. Pinta warga kepada Sang Ulama.

“Mengapa kalian tak berdoa sendiri, bukankah Allah itu Maha mendengar doa setiap hambanya ?”. jelas Sang Ulama.

Warga mulai ramai, mereka saling berbisik satu sama lain. Diantara dari mereka sepakat dengan perkataan Kyai tapi sebagaian yang lain masih ragu. Suasana makin tak kondusif. Pemimpin warga kemudian bertanya lagi pada sang Kyai.

“Apa yang harus kami lakukan, Kyai. Agar Allah SWT mengabulkan permohonan kami ?”

Sang Kyai pun mengambil nafas panjang kemudian mengucapkan basmalah, lalu berucap.

“Ada beberapa hal yang harus kalian lakukan agar doa kalian dikabulkan. Pertama, bertaubatlah atas dosa-dosa kalian. Kedua, Ber-sedekahlah karena mungkin doa kalian ditangguhkan karena ada harta kotor yang tertinggal dari kalian. Ketiga, Sholat istisqo’ yaitu sholat meminta hujan. Keempat, Yakinlah bahwa Allah akan mengabulkannya !”. Jelas Sang Kyai.

“Baik, Kyai.. kami akan melaksanakannya”. Wargapun bubar dengan tertib dan kembali ke tempat masing-masing.

Seminggu setelah kejadian dari rumah Kyai. Hujan tak kunjung datang, namun warga masih bersabar dan terus melakukan saran Kyai. Dua minggu berlalu, masih tetap sama. Sebulan, hingga tiga bulan kemudian hujan tak kunjung datang.

Sudah tidak ada harapan. Lumbung padi mereka mulai kosong, Ternak-ternak mereka mulai banyak yang mati. Satu-satunya cara untuk tetap memperoleh makan adalah dengan membeli dari desa lain yang jaraknya lumayan jauh, dengan keadaan seperti ini tak banyak orang yang mampu melakukannya. Sekalipun mereka mendapat bahan makanan pasti harganya sangat mahal, sehingga tidak semua dari mereka mampu membelinya.

Merasa kesal dangan apa yang terjadi para warga kembali berkumpul. Kali ini mereka akan menanyakan pada Kyai mengapa hujan tak kunjung datang, padahal mereka sudah melaksanakan apa yang disarankan Kyai..

“Assalamu’alaykum, Kyai…”

“Wa’alaykumussalaam…”

“Kyai, kami sudah melaksanakan saran Kyai. Tapi mengapa hujan tak kunjung datang ?!”, Tanya mereka dengan nada agak tinggi.

Dengan tenang sang Kyai ini menjawab,

“Apakah kalian sudah betaubat ?”.

“Sudaah...!”. jawab mereka serentak

“Baiklah, Apakah kalian sudah bersedekah ?”.

 “Sudaahh…”

“Apakah kalian sudah sholat istisqo’ ?”

“Sudaahh…”

“Lalu, Apakah kalian sudah yakin bahwa Allah mendengar doa kalian ?”.

“Sudaahh…”

“KALIAN BOHONG !! buktinya tidak ada satupun dari kalian yang membawa payung saat ini”.

Warga pun tertunduk tanpa kata, kali ini Kyai benar.


Selesai


-------------------------------------------------------------------------------------------------

Hai.. hai… hai…
Ok, Friends kalo kalian suka dengan cerita di atas jangan lupa share ke teman-teman ya. Semoga yang membaca dapat mengambil manfaat, dan yang menyebarkan mendapat pahala dari Allah SWT. Aamiin… See U on next story 

No comments:

Post a Comment