Suatu
ketika di lapangan desa, tempat dimana masyarakat mengadu ayam terlihat seorang pemuda yang
begitu kesal. Sebut saja Asman, ia seakan
tak terima terhadap apa yang ia alami. Asman ini adalah pemilik ayam aduan baru
saja dikalahkan oleh ayam milik seorang tua bernama Pak
Tarno. Merasa tak terima akhirnya Asman pergi ke pasar, Tujuannya adalah untuk
membeli ayam yang lebih tangguh agar dapat mengalahkan ayam milik pak
Tarno.
Di ujung sebuah pasar yang ramai ia
menemui seorang penjual ayam jago. Dari kejauhan ayam-ayam yang ditawarkan ini
terlihat menarik, gagah, dan kuat seperti Rambo dalam sebuah film perang. Tanpa
ragu-ragu Asman menghampiri penjual ayam tersebut.
“Ayam Jagonya di jual bang ?”
“Iya, ini ayam Rambo. Ayam tentara
bos”.
“Sudah berapa kali di adu bang ?”.
Tanya Asman meyakinkan dirinya.
“Berkali-kali bos, dan gak pernah
kalah”.
Asman mulai tertarik dengan promosi
dari penjual ayam tersebut.
“Berapa harga bang ?”.
“500 ribu saja diskon 5 %”.
“Tambahin lah diskonnya ?”.
“Yaudah 6 %”.
“Yeee... nambah dikit”.
Karena merasa sangat butuh Asman tidak
banyak menawar kembali dan langsung membelinya.
“Tapi benerkan ini ayam belum pernah
kalah”. Tanya Asman meyakinkan
“Bener... udah yakinlah”. Sanggah sang penjual.
Kali ini Asman kembali ke lapangan. Ia
merasa yakin, kali ini ia ayam rambo yang ia bawa akan mampu mengalahkan ayam
milik pak Tarno. Menurut si penjual tadi ayam ini belum pernah kalah dalam
pertarungannya. Semakin dekat dengan arena gladiator semakin sombong pula
langkah si Asman. Apapun yang akan terjadi kali ini Ia semakin yakin ayamnya
akan menang.
Akhirnya sampailah Asman pada arena
pertarungan. Dengan berani Ia kembali menantang Pak Tarno untuk beradu ayam.
Kini masing-masing pemilik ayam telah berhadapan dan dengan hati-hati kedua
ayam dilepas kan dalam arena. Kedua ayam beradu dengan hebat.
Tapi apa yang terjadi ? diluar dugaan
ternyata ayam rambo yang dimiliki Asman kalah telak seakan tak berdaya melawan
Ayam Pak Tarno. Dengan perasaan marah karena telah ditipu oleh si Penjual ayam,
Asman pun kembali ke Pasar dan menemui si Penjual Ayam tadi.
“Dasar pembohong !! kau bilang ini
ayam rambo, menang terus, gak pernah kalah tapi mana buktinya ? baru diadu
dikit aja udah sempoyongan gak ada tenaganya”. Umpat Asman pada penjual ayam
“Tenang dulu bos.. Santai-santai. Ente
adu ayam sama siapa ?”. tanya si Penjual Ayam.
“Sama pak Tarno”.
“Oh.... sama pak Tarno yang rumahnya
di ujung jalan deket sawah itu ?”.
“Iya itu”.
“Pantes aja”.
“Kok bisa ?”. Tanya Asman penasaran.
“Ini ayam sebenernya gak kalah. Dia
Cuma ngalah aja”.
“Kenapa bisa gitu ?”
“Ya iya lah.... rambo itu anaknya ayam
milik pak Tarno. Jadi ya wajar aja kalo kalah. Anak kan harus hormat sama
orangtua”.
“Oh.. gitu ya ?”
“Iya”.
ayo bagi yg suka maen judi ayam on line ayam tarung bangkok
ReplyDeletedi bolavita tempat nya banyak sekali bonus2 menarik
dan game2 on line terlengakap se indonesia
dengan pelayanan 24 jam yg sangat ramah
ayo segera daftar dan buktikan sendiri
info lbh lanjut:
whatup : +62812-2222-995
BBM: BOLAVITA