Ok guys, kali
ini aku akan cerita lagi. Mohon maaf sebelumnya kalo kamu agak sedikit roaming.
Bukan bermaksud rasis atau diskriminasi, hanya semata latar belakanng penulis.
Yess.. Langsung saja kita simak ceritanya.
Jadi gini…
Suatu
ketika ada seorang pemuda yang melakukan perjalanan dalam rangka mencari ilmu,
musafir gitu lah. Nah… di tengah perjalanan pemuda ini merasa lelah dan hendak
mencari tempat untuk beristirahat. Akhirnya Ia menemukan sebuah masjid. Maka Ia
putuskan untuk sejenak melepas lelah. Kebetulan pula ini juga sudah masuk waktu
ashar jadi bisa sekalian sholat jamaah.
Suasana
masjid waktu itu sangat sepi, gak ada orang. Hanya ada sajadah panjang yang
tergelar dilantai, mimbar khutbah, dan microphone lengkap dengan seperangkat
alat pengeras suaranya. Tempat itu terlihat kotor dan berdebu, seperti sudah
lama tak dibersihkan.
Setelah
puas melepas lelah sang Pemuda ini bersiap untuk mendirikan sholat. Aneh… tak ada seorangpun yang datang ke Masjid ini untuk mengumandangkan adzan. Sambil
menunggu ada orang lain yang datang Ia berinisiatif untuk sedikit berupaya membersihkan
masjid seperti menyapu lantai dan merapikan sajadah agar para jamaah bisa
nyaman dalam beribadah, begitu pikirnya.
10 menit
berlalu belum juga ada orang yang datang.
“oh..
mungkin orang-orang menunggu adzan masjid ini, baru mereka mau datang”. Begitu
pikirnya. Pemuda ini pun memberanikan untuk mengumandangkan adzan.
“Allahu
Akbar… Allahu Akbar…” dst
Adzan
telah dikumandangkan tapi belum juga ada yang yang datang. Sambil menunggu, Ia
melakukan sholat qobliah dua rakaat. Hingga sholat sunnah selesai belum juga da
jamaah yang datang.
“Mungkin
mereka sedang dalam perjalanan menuju masjid. Tidak apa-apa biar aku tunggu”,
gumamnya dalam hati.
15 menit
berlalu… masih sepi. Belum ada seorangpun yang datang. Terpaksa Ia sholat ashar
sendiri, berdirilah Ia untuk melaksanakan sholat ashar. Takbiratul Ihram
dilakukan.
“ Allahu
Akbar…”.
Tiba-tiba
sayup-sayup terdengar suara langkah beberapa orang yang datang. Mereka seperti
mengambil tempat di belakang pemuda tersebut layaknya menjadi makmum dalam
sholat.
“Alhamdulillah…
akhirnya ada juga yang datang”, Pikir pemuda tersebut. Sholat ashar berjalan
selayaknya sholat jama’ah. Sang Imam mengeraskan takbir, begitupun makmum
mengikuti gerakan Imam.
Sampai
suatu ketika di penghujung sholat, tepat setelah salam. Sang imam berbalik
menghadap belakang untuk melihat makmumnya. Dan alangkah terkejutnya Si Pemuda
ini, karena ternyata tak ada satupun orang di belakangnya. Beberapa orang yang
dirasa menjadi makmum ternyata tak pernah ada.
Saking
ngerinya, pemuda ini mempercepat dzikir dan doanya, lalu mengemas barang
bawaannya dan segera beranjak pergi. Ia masih shock dengan apa yang terjadi
baru saja padanya.
Tak jauh
dari masjid itu Ia menemukan sebuah warung kopi yang ramai. Ia putuskan untuk
mampir sejenak dan menyapa orang-orang yang ada disana. Ditegurlah pemuda ini
oleh salah seorang di warung kopi.
“Dari
mana, dek ?”
“Dari
luar kota pak”, jawabnya
“Mau
kemana ?”.
“Mau nyantri
sambil kuliah”.
“Oh… !!”,
respon salah seorang seolah paham.
Pemuda
ini melanjutkan perbincangannya,
“Pak,
tadi saya sholat di masjid itu. Waktu mulai sholat, saya sendirian. Tiba-tiba
ada yang datang. Nah… waktu selesai sholat, ternyata gak ada orang selain saya,
pak !”. Ceritanya menjelaskan kejadian tadi.
“Adik
sholat di sebelah sana masjid itu ?”.
“Iya,
pak… emang kenapa, pak ?”
“Itu dia,
dek. Masjid sebelah sana itu angker”.
“Angker
gimana, pak ?”. Tanya pemuda ini lebih penasaran.
“Angker… Banyak
setannya”. Jelas bapak-bapak di warung kopi
“Sejak
kapan, pak ?”.
“Ya..
sejak gak ada yang sholat disitu ”.
Tolong
jawab pertanyaan ini ya kawan....
Masjidkan rumah Allah. kalo ada masjid isinya setan, yang salah siapa ? setannya atau
kita yang tak pernah memakmurkan masjid hayoo… mulai sekarang jangan jadikan
masjid layaknya kuburan.
No comments:
Post a Comment